Friday, December 25, 2020

Closing My Melbourne Chapter

Amid the unfortunate situation, Alhamdulillah, I am beyond blessed to finally accomplish this degree. I am so thankful for all the experiences and life lesson I gained for the past two years. I met so many inspiring people and built friendship that I will always cherish for the rest of my life.

Obviously, I did not do it all by myself. I would like to say thank you so much to my family for the abundant love and continous support. Thank you for always believing in me. 

And I would like to say thank you so much to every single person who became a part of my journey. The ones who supported me with my wish to pursue a master degree, who kindly helped me with the scholarship hunting, who became the great companion during the study, and who were always there for me along the way. Your presence means a lot to me. I could not thank enough for that.

Last but not least, thank you Australia Awards for giving me the opportunity. And thank you The University of Melbourne for giving me the space to experience a lot of incredible things. I will always carry this memorable journey with me. 





This year has been difficult for everyone. I lost many opportunities. But if I think further about it, there are certain things that I would not achieve if the situation was different. I praise Allah for everything that happened to me. I always believe on His way, what's the best for us. 

Hope this pandemic is going to be over. Hope you all stay safe and healthy!

Tuesday, December 8, 2020

LatihID - My highlight of the year

Halo, aku baru aja post artikel di website Indonesia Mengglobal tentang LatihID, social project yang aku rintis bersama Putri, Mas Nabil, Mba Santi, Ersan, dan Rischa. Meskipun setahun kebelakang ngga banyak pengalaman di kampus karna harus lockdown berbulan-bulan, membangun LatihID ternyata menjadi hal yang sangat berkesan buat aku di tahun ini. 

Feel free untuk baca yah di link berikut ini!


Atau kalau penasaran sama project ini, langsung aja visit websitenya :) 


Stay safe everyone! Hopefully keadaan segera membaik ya.

Thursday, July 2, 2020

My AAS Journey Part 4: Introductory Academic Program

Alhamdulillah, akhirnya aku menyelesaikan semester ketiga di tengah-tengah pandemi ini. Aku pribadi merasa kurang bersemangat semester ini karna semua kuliah dan ujiannya online. Tapi tetap harus bersyukur!

Karna periode pendaftaran AAS 2020 sudah lewat dan kemaren sempat ada beberapa orang yang email juga terkait pendaftaran, di kesempatan kali ini mungkin aku akan sedikit berbagi mengenai persiapan yang aku lakukan sebelum memulai perkuliahan di Australia. Tapi karna ini terjadi di awal tahun lalu, aku sedikit lupa-lupa ingat. Semoga pesannya tetap bisa tersampaikan ya :) 

Persiapan keberangkatan


Seperti di post sebelumnya, setelah dinyatakan lolos beasiswa AAS, kita akan melaksanakan Pre-Departure Training (PDT) yang durasinya disesuaikan dengan hasil tes IELTS kita. Setelah periode PDT selesai, yang kita lakukan hanyalah mempersiapkan keberangkatan kita. Pihak AAS sendiri yang akan membantu semua keperluan keberangkatan kita. Mulai dari pendaftaran ke universitas, visa, dan tiket. Jadi, kita tidak perlu khawatir karna semuanya akan ter-manage dengan baik. Program PDT ku sendiri berakhir pada akhir Oktober, yang artinya aku punya waktu sekitar 2 bulan untuk pulang ke Jogja. Sebelum berangkat, aku sudah mulai mencari akomodasi di mailing list komunitas IndoMelb. Jadi untuk urusan akomodasi sudah bisa beres sebelum berangkat. Alhamdulillah, aku langsung mantap dengan akomodasi yang aku booking, yaitu akomodasi yang sebelumnya juga ditinggali oleh orang Indonesia. Beberapa teman juga ada yang memutuskan untuk tinggal di akomodasi temporer dan mencari lebih detail ketika sudah sampai di Melbourne.

Nantinya pihak kampus juga akan menghubungi kita untuk mengurus administrasi secara online, seperti update data diri. AAS sendiri mempunyai perwakilan Student Contact Officer di masing-masing kampus, sehingga mereka bisa memantau para awardee dan membantu keperluan yang kita butuhkan. Apabila kita kesulitan mencari akomodasi, merekalah yang juga akan membantu kita. 

Hari H Keberangkatan


Keberangkatan diatur oleh pihak AAS. Kita akan diberangkatkan beberapa minggu sebelum perkuliahan dimulai karna kita harus mengikuti Introductory Academic Program (IAP). Program ini mirip bentuknya dengan PDT yang dilaksanakan di Indonesia, akan tetapi IAP diadakan langsung di universitas yang kita tuju.  Rombongan Unimelb di angkatanku berangkat pada tanggal 14 Januari 2019 untuk memulai program IAP pada tanggal 21 Januari 2019. Semua awardee dari berbagai daerah tujuan akan berkumpul di Jakarta. Jujur agak lupa juga apakah ada yang berangkat dari Bali. Kemudian kami transit di Sydney dan sampai di Melbourne keesokan harinya. Di bandara, ada pihak kampus yang menjemput kita. Jadi, masing-masing akan diantarkan ke akomodoasi kita. 



Mentoring Session


Para awardee juga akan mendapatkan mentor yang merupakan AAS awardee juga di kampus tujuan. Satu kelompok mentoring terdiri dari beberapa mentee dengan satu mentor. Biasanya akan diassign sesuai negara masing-masing. Nantinya, mentor akan mengontak kita dan membantu kita dalam persiapan keberangkatan. Karna kami sampai pada tanggal 15 Januari dan IAP baru dilaksanakan minggu depannya, kami memiliki beberapa hari untuk mengurus beberapa keperluan. Keesokan harinya, kami diminta datang ke kampus untuk registrasi. Di sana kami bertemu dengan Student Contact Officer (SCO) yang juga menyambut kita dan menjelaskan beberapa hal. Mentor kita juga akan ada disana dan membantu kita. Selanjutnya, mentor akan mengajak kita keliling kampus dan mengurus beberapa keperluan seperti kartu mahasiswa dan juga akun bank. 

Kelompok Mentoring

Campus Tour

Introductory Academic Program


IAP dimulai pada tanggal 21 Januari 2019. Di hari pertama, para awardee AAS dari berbagai negara akan berkumpul. Di Unimelb sendiri, dari tahun ke tahun awardee AAS adalah yang terbanyak dibandingkan dengan kampus lainnya di Melbourne. Di tahunku, Awardee Indonesia mungkin sekitar 30 an orang dari sekitar 100 sekian total awardee.

Hari pertama IAP, performance music traditional khas Aborigin

Program IAP bertujuan membantu kita agar lebih lebih familiar dengan sistem pembelajaran, fasilitas, dan juga lingkungan kampus. Aku pribadi merasa sangat beruntung bisa mengikuti program ini. Karna dibandingkan dengan mahasiswa lain, kita akan jauh lebih siap ketika kuliah dimulai karna kita sudah melalui masa orientasi yang jauh lebih panjang dan detail. 

IAP memiliki durasi yang berbeda-beda untuk setiap kampus. Maka dari itu, keberangkatan para awardeenya pun bisa berbeda-beda. Untuk Unimelb sendiri, IAP berdurasi sekitar 5 minggu. Kurang lebih materi yang diberikan mirip dengan yang kita dapatkan di PDT. Jadi sebenarnya mungkin agak sedikit bosan. Hahaha. Tapi tujuannya adalah mengenalkan kita juga dengan beban perkuliahan dan melatih kita untuk bekerja dalam tim, terutama dengan mahasiswa dari negara lain. Karna di IAP kita akan bercampur dengan awardee dari negara lain. Hal ini bisa benar-benar mempersiapkan kita untuk bersosialisasi dengan banyak orang dari berbagai macam background.

IAP sendiri berlansung dari hari Senin hingga Jumat, dengan jam yang lebih pendek di hari Jumat. Di pagi hari kelas akan dimulai pukul 9.30 AM. Biasanya kita akan ada sesi di main auditorium, dimana semua awardee akan berkumpul. Biasanya materinya bersifat general terkait info-info seputar kampus, seperti bagaimana menggunakan fasilitas library, kegiatan ekstra curricular, dll. Kemudian akan ada break untuk morning tea selama setengah jam, dimana kita akan disediakan free snack. 

Free snack



Setelah itu, akan ada kelas Tutorial selama dua jam. Pengajar IAP sendiri biasanya adalah mahasiswa PhD di Unimelb. Kita akan diajarkan tentang critical thinking, berargumen, dan cara menulis yang baik. Pembagian kelasnya pun berdasarkan latar belakang awardee yang cukup diverse. Di kelas ini, kita juga akan dibentuk grup untuk membuat video mengenai Australia. Tujuannya adalah agar kita dapat mengenal Australia lebih lanjut. 



Bersama teman-teman kelompok video

Proses pembuatan video

Teman-teman kelas Tutorial






Setelah sesi kelas tutorial, kita akan ada break untuk makan siang dan sholat. Untuk makan siang, kita harus membawa bekal sendiri karna tidak disediakan hehe. Selanjutnya akan ada kelas Workshop selama 2 jam. Pembagian kelas ini adalah berdasarkan bidang studi yang kita ambil. Di kelas ini, kita akan lebih berlatih menganalisis academic essay yang kita pilih sendiri dan belajar membuat essay dalam kelompok. Kita akan berlatih presentasi juga karna tugas ini akan kita presentasikan di akhir periode IAP.

Teman-teman Kelas Workshop
IAP tidak selamanya soal belajar kok! Karna ada hari dimana kita belajar untuk lebih percaya diri dengan kegiatan teater yang diadakan di kampus Melbourne Souttbank. Selain itu, ada juga hari khusus untuk excursion, dimana kita diperbolehkan memilih salah satu destinasi wisata di Melbourne secara gratis. IAP sendiri tidak akan menyita banyak waktu kita, sehingga kita bisa jalan-jalan di sela-sela kegiatan atau di akhir pekan. 

Excursion Day to Yarra River

Bersama AAS Awardee se-Victoria

Sempat nonton Harry Potter Play juga

Saint Kilda Festival

Kelas Teater dengan seluruh AAS Awardee Unimelb

Wisata pertama kali dengan AAS Club Unimelb ke Sorento Beach


Setelah IAP selesai, akan ada jeda 1 minggu sebelum kegiatan perkuliahan dimulai pada bulan Maret 2019. Jadi di jeda 1 minggu itu, kita bisa mengikuti orientasi resmi yang diadakan oleh pihak universitas maupun fakultas.


Penutupan IAP

Bersama Ruth, pengajar di Kelas Tutorial

Sekian ceritaku mengenai fasilitas-fasilitas yang bisa kita dapatkan sebagai AAS Awardee. Aku pribadi merasa sangat bersyukur dengan fasilitas ini. Bahkan ketika kita sudah berkuliah, SCO akan selalu memantau perkembangan kita dari segi akademis dan juga mengirimkan banyak info menarik mengenai kesempatan-kesempatan yang ada. Selain itu, sebagai AAS Awardee kita akan mendapatkan entitlement untuk menunjang akademik kita dengan satu sesi konsultasi / tutorial gratis dengan pakarnya. Jadi tidak perlu khawatir! Deborah dan Catherine adalah SCO Unimelb. Mereka sangat baik dan fast response! 

Pengalaman IAP sendiri mungkin akan jauh berbeda per kampus. Karna AAS Awardee Unimelb jumlahnya cukup banyak, mungkin kegiatannya juga lebih terstruktur dan komprehensif. 

Overall, semoga sharing ini bisa memberikan sedikit gambaran ya! Goodluck untuk teman-teman yang sedang mengusahakan beasiswa. Semoga dimudahkan dan dilancarkan perjuangannya. Aamiin.

Di acara Australia Awards Victoria






Sunday, January 19, 2020

3 Days Trip: Goldcoast - Brisbane


My first post in 2020.
Setelah pulang untuk summer holiday di Jogja selama 3 minggu, akhirnya aku balik ke Australia pada tanggal 8 Januari 2020. Karna agenda untuk summer course masih di akhir Januari, jadi aku mengajak Bunda untuk ikut liburan ke Australia selama 10 hari. Bunda juga memiliki waktu yang agak longgar untuk bisa liburan karna di Indonesia perkuliahan juga masih libur. Meskipun pada kenyataannya, setiap hari beliau juga harus menyempatkan untuk menyicil pekerjaan.
Day 1: Currumbin Wild Life Sanctuary Park – Surfer Paradise
Kami sampai di Melbourne pada tanggal 9 Januari dan menghabiskan waktu seharian untuk beristirahat dan berbelanja untuk kebutuhan beberapa hari ke depan. Keesokan harinya, tanggal 10 Januari, kami berangkat ke Goldcoast dari Tullamarine Airport menggunakan pesawat Jetstar. Kami sampai di Goldcoast sekitar pukul 9 pagi. Setelah mengambil koper, kami membeli kartu transportasi yang bisa digunakan di sana. Jadi ada 2 tipe kartu. Yang pertama adalah GoExplore yang pengisiannya adalah daily pass, bisa diisi dengan jumlah hari yang diinginkan. Untuk satu hari, sebagai turis kita bisa menggunakan kartu ini secara unlimited dengan hanya $10. Namun, GoExplore sendiri hanya bisa digunakan pada tram dan bus khusus di Goldcoast saja. Kartu yang kedua adalah GoCard yang bisa digunakan untuk seluruh moda transportasi di Queensland termasuk kereta dan ferry.
Setelah membeli GoExplore, kami pergi ke bus stop terdekat. Karna belum bisa check in di penginapan, akhirnya kami harus membawa koper kami kemana pun kami pergi. Tujuan pertama adalah Currumbin Wild Life Sanctuary Park. Letaknya tidak jauh dari bandara. Untungnya di sana ada tempat penyimpanan koper dengan harga $3 dolar per kopernya. Dibandingkan dengan Wild Life Park yang pernah aku kunjungi di Ballarat, yang ini jauh lebih besar, fasilitas yang lebih banyak, dan lengkap jenis binatangnya. Dengan harga yang cukup mahal juga sih, Adult $50 dan concession $40. Tapi jalan-jalan disini cukup memuaskan karna bisa melihat binatang-binatang yang jarang ditemui hahaha. 






Dari Wild Life Park, selanjutnya kami pergi ke Surfer Paradise menggunakan bus dan tram. Perjalanan cukup jauh sekitar setengah jam lebih. Karna kami harus menitipkan koper kami, sebelumnya aku sudah booking luggage storage secara online dengan harga $10 per koper. Lokasi penitipan barang ada di convenient store, Ezzy Mart yang terletak di dekat pantai. Setelah menitipkan koper, akhirnya kami pergi makan siang dan jalan-jalan di sekitar pantai. Kalau dilihat-lihat, suasana area ini seperti di Bali. Daerah pantai dengan banyak pertokoan di sekitarnya. 







Setelah itu, kami lanjut pergi ke Syk Observation Desk. Harganya $31 dolar untuk adult. Kami naik ke lantai 77 untuk melihat pemandangan Gold Coast dari atas. Pemandangan dari atas sangat lah bagus. Di atas juga ada semacam café untuk membeli makanan dan minuman. Selain melihat dari dalam, ada juga opsi untuk berjalan di tangga yang ada di luar Gedung.





Karna sedang musim panas, pantai-pantai penuh orang. Di sekitar pantai, banyak orang-orang yang berjualan. Kebanyakan adalah kios souvenir dan pernak-pernik. Ada juga beberapa makanan dan minuman yang bisa dibeli.


Akhirnya setelah puas berjalan-jalan di sekitar Surfer Paradise, kami memutuskan untuk pulang. Kami menginap di Airbnb di daerah Elanora yang letaknya dekat dengan bandara. Untuk menuju sana, kami pulang menggunakan tram, bus, disambung lagi dengan menggunakan Ola. Dengan harga $80 per malam, penginapan ini sangatlah nyaman.

Day 2: Explore Brisbane
Keesokan harinya, kami pergi ke Brisbane dengan menggunakan kereta. Sebelumnya, kami membeli kartu GoCard terlebih dahulu agar bisa digunakan lintas kota. Dari penginapan, kami memesan Ola untuk menuju stasiun terdekat, yaitu Varsity Lakes. Perjalanan ke Brisbane membutuhkan waktu sekitar satu jam dua empat puluh menit. Kami turun di Southbank Station dekat pusat kota.
Sesampainya di Brisbane, kami berjalan-jalan di sekitar Southbank yang berada di tepi sungai. Karna hari sedang cerah, tempat ini ramai dikunjungi oleh orang. Di sekitar sungai, banyak restaurant dan orang-orang berjualan. Ada juga kolam renang dan juga taman-taman kecil yang sangat nyaman.





Dari Southbank, kami menyebrang menggunakan ferry menuju Botanical Garden. Ternyata Queensland University of Technology berada di sekitar taman. Tempat ini cukup luas dan cocok untuk bersantai. Namun, dibandingkan dengan Melbourne, rasanya koleksinya lebih sedikit.




Kami lanjut berjalan kaki menuju pusat perbelanjaan di Brisbane sembari menikmati makan siang di sekitar Queen Street Mall. Tempat ini tersusun rapi dengan path yang terstruktur. Setelah makan siang, kami berjalan-jalan di sekitar situ sambal mencari tempat sholat. Kami sempat sedikit bingung karna lokasi praying room yang ditunjukkan di google maps tidak tampak jelas. Padahal google maps sudah menunjukkan kami telah sampai di lokasi. Alhamdulillah ada bapak baik hati yang tampaknya melihat kami yang sedang kebingungan. Kami pun ditunjukkan jalan menuju mushola yang ternyata letaknya berada di belakang pertokoan, dekat area parkir. Lokasi mushola berada di bawah dan memang susah dicari oleh orang yang belum mengetahui. 





Setelah selesai sholat, kami berjalan-jalan di sekitar Brisbane Square. Selanjutnya, kami pergi menuju Roma Street Parkland karna kurang puas melihat koleksi yang berada di Botanical Garden. Kami menggunakan bis dari Brisbane Square. Tamannya cukup luas dan menyenangkan.







Destinasi terakhir adalah menuju area perpustakaan, museum, dan art gallery yang berada di satu kompleks. Karna hari sudah sore, akhirnya kami hanya berkesempatan mengunjungi art gallery dan perpustakaan. 





Day 3: Springbrook National Park – Burleigh Heads National Park
Hari terakhir di Queensland, kami pergi ke Springbrook National Park yang ditempuh dengan 1 jam perjalanan. Kami menyewa mobil di bandara yang letaknya tidak jauh dari penginapan. Karna sekalian checkout, ini memudahkan kami agar koper bisa disimpan di dalam mobil. Sebelumnya, aku sudah booking mobil di Avis, salah satu rent car provider. Sesampainya di bandara, aku hanya tinggal mengonfirmasi bookingan dengan passport, sim international, dan sim Indonesia asli. Perjalanan ke sana cukup menyenangkan karna tidak macet sama sekali hahaha. Kami pergi ke daerah dataran tinggi sehingga jalan cukup berkelok-kelok. Untuk ke daerah national park, kami membutuhkan waktu sekitar satu jam.
Berbeda ketika di Tasmania, tidak ada biaya yang dipungut untuk masuk ke area national park. Di sini, ada beberapa spot yang bisa dinikmati. Area ini terkenal dengan spot air terjunnya. Orang rata-rata datang kesini untuk berjalan jauh sekitar 2-6 jam. Namun, karna kami hanya ingin menikmati alam, kami hanya berfoto-foto dari area lookout dan berjalan sedikit saja sampai sekitar satu jam. Area national park ini tidak terlalu impresif dibandingkan dengan national park yang ada di Tasmania hehe.








Setelah dirasa cukup, akhirnya kami kembali ke city. Kami pun mampir sebentar di Burleigh Heads National Park yang berada disamping Tallebudgera Beach. Di area parkir, ada aborigin center bernama Sellurgah, namun sayang toko ini tutup di akhir pekan. 



Kami kemudian makan siang di Pacific Fair Shopping Centre, mall di Goldcoast dengan design yang menarik. Dan ternyata parkirnya gratis! Hahaha. Di gold coast sebenarnya sangat terkenal dengan theme park nya, tapi karna aku pergi dengan Bunda, jadi agenda ke taman bermain harus diskip deh hehehe. 

Setelah menghabiskan 3 hari di Goldcoast, akhirnya kami berdua menghabiskan sisa liburan kami di Melbourne 😊